Bisakah Allah mati?

Di dalam Alkitab, ada banyak hal yang diceritakan tentang Isa Al-Maish (Yesus Kristus). Dia adalah Allah sendiri yang datang ke bumi sebagai manusia. Dia mati untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. Setiap orang yang bertobat dari perilaku berdosa mereka dan percaya bahwa Isa (Yesus) telah mati untuk dosa-dosa ini, tidak lagi harus menanggung beban sendiri. Karena kematian Isa (Yesus), pengampunan dari Allah menjadi mungkin.

Tetapi, bagaimana mungkin Allah bisa mati? Jika demikian siapa yang menjalankan alam semesta saat kematian-Nya?

Jawaban atas pertanyaan ini ditemukan dalam esensi Allah. Alkitab menggambarkan 3 pribadi yang merupakan bagian dari Allah. Anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai hal ini dalam artikel di bagian akhir halaman ini.

Allah itu satu, tetapi pada saat yang sama Dia juga adalah tiga pribadi yang berbeda. Hal ini sulit untuk kita pahami, karena kita tidak dapat memvisualisasikannya. Manusia memiliki roh, jiwa dan raga. Bersama-sama mereka membentuk kemanusiaan kita. Allah tidak terbatas pada sebuah tubuh, sebaliknya Dia hadir di segala tempat.

Demi menggenapi rencana keselamatan-Nya, Allah sendiri menjadi manusia. Rasul Yohanes menggambarkannya seperti ini dalam Injilnya:

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14

Firman Allah (Kalimatullah) menjadi manusia. Namanya adalah Yesus (Isa). Dia hidup sebagai manusia seperti orang lain di dunia ini. Tetapi Dia hidup persis seperti yang Allah kehendaki dan tidak melakukan dosa apa pun. Dia mengalami pencobaan seperti yang kita alami, tetapi Dia tidak menyerah pada pencobaan itu. Hal ini memungkinkan Dia untuk mati bagi dosa-dosa dan kesalahan kita. Isa (Yesus) sebagai manusia telah mati bagi kita di kayu salib. Di sana Dia memberikan roh-Nya…

Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Lukas 23:46

Pada saat itu, tubuh manusia Isa (Yesus) mati di atas kayu salib. Bukan berarti Allah (Bapa) juga mati. Dengan ini, Allah menunjukkan bahwa Dia telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Kita seharusnya mati karena perilaku kita yang penuh dosa dan pemberontakan. Isa (Yesus) mengorbankan diri-Nya untuk kita dengan mati menggantikan kita. Kita sendiri tidak mampu menebus dosa-dosa dan ketidaktaatan kita kepada Allah.

Setelah 3 hari Ia bangkit dari kubur. Dengan melakukan hal ini, Dia menunjukkan bahwa Dia lebih berkuasa daripada maut dan bahwa Dia telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Hal ini menggenapi banyak nubuat para nabi.

Kata-Nya kepada mereka: ”Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga Lukas 24:46

Saya bisa membayangkan bahwa Anda mungkin memiliki banyak pertanyaan tentang semua ini. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang rencana Allah yang sangat istimewa ini, silakan baca cerita utama di situs web ini.

.

Kehidupan Isa Al-Masih (Yesus)
Apakah Isa (Yesus) lebih dari seorang nabi?
Dapatkah Allah memiliki Anak?
Apakah Isa Al-Masih (Yesus) benar-benar mati di kayu salib?
Bisakah Allah mati?
Apakah ada orang lain yang mati di kayu salib?
Dapatkah satu Allah menjadi 3 pribadi?
Siapa yang menulis Alkitab?
Apakah Alkitab masih dapat diandalkan?